Pilih Yang Mana , Perawan atau Janda ?
Masih ingat lirik lagu nya Cita-citata ?
" Abang pilih yang mana perawan atau janda
Perawan memang menawan, janda lebih menggoda.."
Abang pilih yang mana perawan atau janda
Perawan memang cantik, janda lebih menarik.."
Perawan memang menawan, janda lebih menggoda.."
Abang pilih yang mana perawan atau janda
Perawan memang cantik, janda lebih menarik.."
Asyik khan ya lagu nya..hehehe. Tapi dalam realita kehidupan memang seperti itulah bagi sebagian pria menjadi topik yang seru dan menarik.
Meskipun menikahi perempuan yang masih perawan ada sisi keutamaannya. Namun menikahi janda pun juga ada pahalanya . Bahkan banyak lelaki yang malah lebih memilih janda daripada perawan. Semisal seorang pria ingin mencari istri yang lebih dewasa darinya sehingga bisa mengurus adik-adiknya.
Meskipun menikahi perempuan yang masih perawan ada sisi keutamaannya. Namun menikahi janda pun juga ada pahalanya . Bahkan banyak lelaki yang malah lebih memilih janda daripada perawan. Semisal seorang pria ingin mencari istri yang lebih dewasa darinya sehingga bisa mengurus adik-adiknya.
Inilah, Keutaman Membantu dan Menghidupi Para Janda
Dari Abu Hurairah, berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan shalat di malam hari.”(HR. Bukhari)
Termasuk dalam hal ini ialah membantu para janda-janda dengan dengan menikahi mereka dengan niat yang tulus. Namun, janda yang bagaimanakah manakah yang diutamakan ?
Di dalam kitab Al Minhaj Syarh Shahih Muslim (18: 93-94), ada sebagian ulama yang menyatakan bahwa “armalah” yang disebut dalam hadits tersebut adalah wanita yang tidak memiliki suami, baik yang sudah pernah menikah atau belum. Namun, ulama lain ada yang mengatakan bahwa armalah adalah wanita yang telah diceraikan oleh suaminya terdahulu.
Sisi lain ulama seperti Ibnu Qutaibah menyebutkan bahwa yang disebut armalah karena masalah kemiskinan, hal itu berarti tidak ada lagi kemampuan mencari nafkah bagi dirinya sendiri atau pun keluarganya karena telah ditinggalkan suaminya. Demikian yang dikutip dari dari Imam Nawawi.
Dari pendapat di atas seharusnya janda yang diutamakan untuk disantuni adalah janda yang ditinggal mati oleh suaminya atau dengan kata lain janda yang telah cerai dan kesulitan mennaggung beban nafkah hidupnya. Jadi, janda kaya tidak termasuk yang diutamakan walapun boleh dinikahinya. :) .
Lebih Utama Lagi Menikahi Janda dan Memiliki Anak Yatim karena ditinggal mati suaminya
Janda seperti inilah yang seharusnya menjadi prioritas atau didahulukan untuk dinafkahi karena kita semua pasti paham bahwa anak yatim memiliki keutamaan untuk dibantu atau ditolong karena yang menanggung nafkah keluarga yaitu si ayah telah tiada. Jadi jika ada yang mengawini janda yang beranak yatim karena niat ingin menolong dan mengangkat derajatnya, maka ia akan dapat keutamaan yang sangat besar dan mulia karena menyantuni janda dan anak yatim.
Dari Sahl ibnu Sa’ad, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
“Kedudukanku dan orang yang menanggung anak yatim di surga bagaikan ini.” [Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, namun beliau regangkan antara keduanya]. (HR. Bukhari).
Subhanallah.. Allahu Akbar, begitulah keutamaan menikahi janda dibanding gadis perawan. Jika para bujang ,jejaka, atau yang sudah beristri pun ingin menikah karena niat ingin mencari pahala yang lebih, tak adas alahnya bahkan lebih utama menikah dengan para janda sebagai pilihan.
Semoga amal baik kalian mendapat balasan yang utama dari Allah Ta'ala. Wallahu'alam.
Dari Abu Hurairah, berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
السَّاعِي عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمَسَاكِيْنِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِ اللهِ، وَكَالَّذِي يَصُوْمُ النَّهَارَ وَيَقُوْمُ اللَّيْلَ
“Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan shalat di malam hari.”(HR. Bukhari)
Termasuk dalam hal ini ialah membantu para janda-janda dengan dengan menikahi mereka dengan niat yang tulus. Namun, janda yang bagaimanakah manakah yang diutamakan ?
Di dalam kitab Al Minhaj Syarh Shahih Muslim (18: 93-94), ada sebagian ulama yang menyatakan bahwa “armalah” yang disebut dalam hadits tersebut adalah wanita yang tidak memiliki suami, baik yang sudah pernah menikah atau belum. Namun, ulama lain ada yang mengatakan bahwa armalah adalah wanita yang telah diceraikan oleh suaminya terdahulu.
Sisi lain ulama seperti Ibnu Qutaibah menyebutkan bahwa yang disebut armalah karena masalah kemiskinan, hal itu berarti tidak ada lagi kemampuan mencari nafkah bagi dirinya sendiri atau pun keluarganya karena telah ditinggalkan suaminya. Demikian yang dikutip dari dari Imam Nawawi.
Dari pendapat di atas seharusnya janda yang diutamakan untuk disantuni adalah janda yang ditinggal mati oleh suaminya atau dengan kata lain janda yang telah cerai dan kesulitan mennaggung beban nafkah hidupnya. Jadi, janda kaya tidak termasuk yang diutamakan walapun boleh dinikahinya. :) .
Lebih Utama Lagi Menikahi Janda dan Memiliki Anak Yatim karena ditinggal mati suaminya
Janda seperti inilah yang seharusnya menjadi prioritas atau didahulukan untuk dinafkahi karena kita semua pasti paham bahwa anak yatim memiliki keutamaan untuk dibantu atau ditolong karena yang menanggung nafkah keluarga yaitu si ayah telah tiada. Jadi jika ada yang mengawini janda yang beranak yatim karena niat ingin menolong dan mengangkat derajatnya, maka ia akan dapat keutamaan yang sangat besar dan mulia karena menyantuni janda dan anak yatim.
Dari Sahl ibnu Sa’ad, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هَكَذَا . وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى ، وَفَرَّجَبَيْنَهُمَا شَيْئًا
“Kedudukanku dan orang yang menanggung anak yatim di surga bagaikan ini.” [Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, namun beliau regangkan antara keduanya]. (HR. Bukhari).
Subhanallah.. Allahu Akbar, begitulah keutamaan menikahi janda dibanding gadis perawan. Jika para bujang ,jejaka, atau yang sudah beristri pun ingin menikah karena niat ingin mencari pahala yang lebih, tak adas alahnya bahkan lebih utama menikah dengan para janda sebagai pilihan. Semoga amal baik kalian mendapat balasan yang utama dari Allah Ta'ala. Wallahu'alam.
0 Response to "Abang Pilih Mana, Janda atau Perawan ?"
Posting Komentar